Pertumbuhan Ekonomi Lampung Di Atas Rata-Rata Sumatera

Perekonomian Lampung 2017

PERTUMBUHAN ekonomi menjadi salah satu tolok ukur untuk melihat perkembangan ekonomi. Harapannya, ekonomi selalu tumbuh dan pertumbuhannya selalu meningkat minimal stabil. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan adanya peningkatan kapasitas ekonomi, yang berarti adanya peningkatan hasil. Dengan demikian, pendapatan akan meningkat dan akan berdampak pada meningkatnya kemampuan memenuhi kebutuhan. 

Semakin banyak kebutuhan yang terpenuhi, kesejahteraan akan semakin meningkat. Itulah sebabnya, pertumbuhan mendapat legitimasi sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Bahkan, perencanaan pembangunan salah satunya dimulai dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Hal ini tecermin pada APBN dan juga APBD. 
Krisis global telah berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia juga mengalami hal yang sama. Namun, perekonomian Lampung tidak mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Perlambatan ekonomi adalah kondisi ekonomi tetap tumbuh, hanya saja tingkat pertumbuhannya makin mengecil/menurun. 
Dalam dua tahun terahir, pertumbuhan ekonomi Lampung terus menguat. Pada 2014 ekonomi Lampung tumbuh 5,08% dan tahun 2015 pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi sebesar 5,13%. Sementara secara nasional pertumbuhan ekonomi terus turun sejak 2011 (6,17%) sampai 2015 (4,79%). 
Pertumbuhan ekonomi adalah konsep perbandingan (point to point). Hal ini dimaksudkan membandingkan hal yang sama pada waktu yang berbeda. Itulah sebabnya konsep pertumbuhan didasarkan atas periode tahunan (year on year). Artinya, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 adalah terhadap tahun 2014. 
Untuk 2016, pertumbuhan ekonomi baru memasuki triwulan III. Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III 2016 sebesar 5,26% (yoy), yaitu PDRB triwulan III 2016 dibandingkan PDRB triwulan III 2015. 
Dan secara akumulatif dari kuartal I sampai III 2016 pertumbuhan ekonomi Lampung (c to c) sebesar 5,19%. 
Pertumbuhan tersebut berasal dari pertumbuhan sektor-sektor ekonomi (produksi). Pertumbuhan tertinggi adalah sektor listrik dan gas (23,69%), informasi dan komunikasi (10,78%), konstruksi (8,77%), jasa pendidikan (8,65%), jasa keuangan (8,63%), transportasi dan pergudangan (8,23%). Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga (5,60%), pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (4,38%), dan pembentukan modal domestik bruto (4,21%). 
Pada triwulan IV 2016, ekonomi Lampung akan lebih baik. Pengeluaran pemerintah akan meningkat karena merupakan termin terahir yang biasanya cenderung besar dan pengeluaran konsumsi juga akan meningkat dengan adanya Natal dan Tahun Baru serta liburan sekolah. Investasi (pembentukan modal domestik bruto) juga masih akan meningkat sejalan dengan pembangunan jalan tol, irigasi, dan bendungan/waduk, dan pencetakan sawah. Dari sisi produksi juga akan meningkat, sektor pertanian akan meningkat dan merupakan penyumbang teresar pertumbuhan ekonomi sejalan dengan program peningkatan produksi padi, jagung, kedele, dan peternakan yang didukung oleh program nasional, sektor perdagangan dan transportasi juga akan meningkat sejalan dengan meningkatnya pengeluaran konsumsi dan pengeluaran pemerintah. Penguatan ekonomi Lampung, terutama ditopang oleh penguatan ekonomi desa dan pertanian. 

Optimisme ini diperkuat oleh survei BI (Bank Indonesia) yang menunjukkan bahwa indeks penghasilan konsumen enam bulan ke depan meningkat dari 140,83% menjadi 146,80% dan indeks kegiatan usaha enam bulan ke depan juga meningkat dari 128% menjadi 129,8%. OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga dengan program peningkatan akses keuangan daerah (PAKD) akan mendorong peran lembaga keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. BI dan OJK juga melakukan pendidikan dan sosialisasi tentang keuangan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan.

* Akankah Lebih Baik?

Melihat kondisi dan kecenderungan yang ada maka triwulan IV 2016 akan tumbuh lebih baik dari triwulan IV 2015, yang tumbuh 5,33%. Triwulan IV 2016 tidak berlebihan jika diperkirakan tumbuh sekitar 5,4�5,5%. Dengan demikian, diperkirakan untuk 2016 pertumbuhan ekonomi Lampung juga akan lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2015. Dan tidak berlebihan jika diperkirakan ekonomi Lampung 2016 akan tumbuh sekitar 5,3�5,4% 
Bagaimana dengan 2017, apakah ekonomi Lampung akan tumbuh lebih baik? Sepertinya akan masih optimistis sehingga akan tumbuh lebih tinggi dari 2016. Optimisme ini diperkuat dengan optimisnya ekonomi dunia. IMF (international monetary fund) memprediksi ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 3,4% pada 2017, yang lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2016 yang sebesar 3,1%. Ekonomi ASEAN diperkirakan tumbuh sebesar 5,1% pada 2017 yang lebih tinggi dari pekiraan 2016 yang tumbuh 4,8%. Amerika juga ekonominya pada 2017 tumbuh lebih tinggi dibanding 2016, yaitu sebesar 2,5% dibanding 2,2%. Cina memang diperkirakan ekonominya tumbuh melambat yaitu sebesar 6,2% dibanding 2016 yang diperkirakan sebesar 6,6%. Namun, pertumbuhan ekonomi Tiongkok masih termasuk tinggi.

Membaiknya ekonomi dunia diharapkan akan menjadi pemicu meningkatnya ekspor Lampung pada 2017. Investasi juga akan tetap baik terutama dengan pembangunan infrastruktur jalan dan pertanian, yang masih akan menjadi pendorong ekonomi Lampung baik yang berasal dari kegiatan Pemerintah Pusat maupun daerah serta investasi swasta. Konsumsi juga akan membaik sejalan dengan dampak perkembangan ekonomi maupun jumlah penduduk. Walau ketimpangan masih masuk dalam klasifikasi sedang (0,36) tapi sudah turun (0,38) per Maret 2016. Pengeluaran pemerintah juga meningkat tercermin dari APBN 2017 dan diperkirakan tidak ada lagi pemangkasan. 

Hasil pembangunan infrastruktur pertanian dampaknya akan semakin besar pada produksi 2017. Gerakan IB (inseminasi buatan) dan transplantasi (pencangkokan) akan semakin meningkatkan kelahiran sapi. Ekonomi desa akan menguat, dengan semakin besarnya dana desa dan program Gerbang Desa Saburai yang akan mencakup 250 desa dengan dana Rp300 juta per desa. Dampak pembangunan infrastruktur jalan dan irigasi/bendungan akan terus berlanjut sejalan dengan berlanjutnya pembangunan yang belum selesai. Selesainya pembangunan Bandara Radin Inten II ikut mendorong penguatan ekonomi.
Melihat kecenderungan ekonomi yang positif, maka tidak berlebihan jika pada 2017 ekonomi Lampung akan tumbuh sekitar 5,3�5,5%. Memang kenaikannya belum tajam tapi memberikan penguatan pada landasan ekonomi sehingga ke depan akan sangat mungkin terjadi loncatan ekonomi. Apalagi bila Lampung mampu mengatasi desfisit pasok energi khususnya listrik. Bahkan, diperkirakan jalan tol akan beroperasi 2018. Maka masa depan ekonomi Lampung akan makin cerah. Perkembangan ekonomi memang tidak begitu mengkhawatirkan. Justru tantangannya adalah bagaimana perkembangan ekonomi mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, yang tecermin pada makin menurunnya pengangguran dan kemiskinan. Semoga saja cerahnya perkembangan ekonomi akan secerah peningkatan kesejahteraan rakyat. Semoga. 

Komentar

Postingan Populer