Membacakan Dialog Dalam Drama Dan Memerankannya

Ini beberapa pelajaran kelas XI yang saya ambil semoga bermanfaaat bagi pembca yah!

Dialog merupakan ciri khas naskah drama. Dialog atau cakapan inilah yang akan diucapkan oleh pemain drama diatas panggung. Pemain drama harus dpat mengucapkan dialog dengan baik sehingga dapat menghidupkan isi darma yang dilakonkan atau dipentaskan.
            Kalimat-kalimat yang ada dalam naskah drama sangat bervariasi. Ada kalimat panjang, ada pula kalimat pendek. Bahkan, ada kalimat yang ditulis secara terputus-putus. Semuanya itu mengandung maksud tertentu. Setiap kalimat tersebut mempunyai makna untuk mengungkapkan maksud, pesan, atau amanat penulis. Maksud naskah drama tersebut dpat dihayati dengan mudah jika pemain drama dapat mengucapakan atau menyurakan setiap variasi kalimat dengan tepat.
            Aspek yang perlu diperhatikan dalam mengucapkan dialog drama sebagai berikut.
1.      Tekanan dinamik
Tekanan dinamik yaitu tekanan keras lirihnya pengucapan. Kata-kata yang diucapkan dengan tekanan keras atau lirih merupakan kata-kata yang dianggap lebih penting daripada kata-kata yang lain.
2.      Tekanan nada
Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya nada dalam pengucapan suatu kata dalam sebuah kalimat.
3.      Tekanan tempo
Tekanan tempo yaitu tekanan lambat atau cepatnya dalam pengucapan suatu kata dalam kalimat.
4.      Pengucapan pengembangan
Pengucapan ini dapat dicapai melalui empat cara yaitu:
a.      Menaikkan volume suara;
b.      Menaikkan tinggi nada;
c.       Menaikkan kecepatan tempo suara;
d.      Mengurangi volume tinggi nada serta kecepatan tempo suara.
Teknik pengucapan tersebut tentu tergantung dari konteks kalimat (dialog), psikologi tokoh, dan interpretasi terhadap naskah. Jadi, tidak setiap kata/kalimat bernada marah harus diucapkan dengan keras, cepat, dan tinggi.
Kadanag untuk menunjukkan rasa marah bisa menggunakan teknik pengucapan lirih, pelan, dan rendah. Dengan kata lain, pengungkapan rasa marah orang dewasa (memiliki kematangan emosi tertentu) tentu berbeda dengan pengungkapan rasa marah anak remaja masih labil usianya.
            Satu aspek yang juga perlu diperhatikan bahwa dialog dalam nskah drama itu mewakili watak tokoh. Oleh karena itu, pengucapan dialog drama harus disertai gerak-gerik dan mimik yang sesuai dengan menggunakan penekanan jelas dan mampu membedakan karakter, misalnya suara tokoh orang tua, remaja, anak-anak, perempuan, laki-laki, orang sombong, dan penyabar.

Komentar

Postingan Populer